Rabu, 02 Desember 2015

Jangan Lakuin 13 Hal ini (Guys) Kalau Kamu Nggak Mau Dibilang PHP!

“Haaaaah! PeHaPeeee!”
Iya. Siapa sih yang nggak sebel di-PHP-in? Udah lama-lama nunggu, main ati, makan ati, seneng, galau gak jelas beberapa lama, ternyata...


Emang PHP itu apaan sih, Ep?

Saya jelasin dulu ya, buat yang masih belum ngeh PHP itu apa. PHP itu singkatan dari Pemberian Harapan Palsu. Iya maksudnya kamu kasih sinyal-sinyal random ke dia. Kalau diibaratin perempatan lampu merah, yang nyala lampu ijo yang ke-ijo-ijo-an. Kamu nggak sadar sudah ngelakuin ‘Pemberian Harapan’ karena kamu memperlakukan semua cewek dengan sama, misalnya. Dia udah terlanjur baper, eh belakangan dia tahu ternyata kamu baik ke semua orang. Kan PHP. Plis, minimal kamu sebagai cowok ketahuilah rambu-rambunya, Guys. Mulai dari awal yak...

1.       Kalau posisinya dia lagi punya pacar, jangan seenaknya mengatakan bahwa kamu yang lebih penting dari pacarnya sebagai teman. Jangan seenaknya bilang kalau kamu yang lebih bisa bikin dia seneng dibanding pacarnya.
Kalau pacarnya dari awal sudah tidak merasa nyaman dengan kehadiranmu (sebagai temannya), jangan berusaha mempertahankan posisimu, deh. Kamu harusnya juga sadar bahwa rasamu pada dia yang platonik itu mungkin (mungkin) tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan rasa yang dipunyai pacarnya. Kamu juga mungkin nggak tahu hal-hal heroik apa yang sudah pernah dilakukan oleh si pacar sama dia. Apalagi kalau kamu jago ngomong, provokator yang baik. Wah, dia yang cuma cewek biasa, meskipun awalnya hanya menganggapmu sebagai teman/kakak/sahabat saja, bisa baper lho. Dia berhasil diyakinkan oleh kamu bahwa kamu adalah aset yang perlu dipertahankan untuk kebahagiaannya. Padahal kalau udah nikah masing-masing nanti, kamu juga pasti menghilang dari hidupnya, kan? Kan kamu aneh, kan.

2.       Oke, dia setuju dengan opinimu pada poin satu, tapi jangan seenaknya menerima setiap ajakan dia buat nongkrong bareng. Inget, dia punya pacar.
Bisa aja dia terprovokasi oleh kalimatmu di poin satu tadi. Dia mulai berani menentang pacarnya yang mulai terang-terangan buat ngelarang dia main sama kamu. Karena dia sudah berhasil kamu provokasi, dia jadi semakin merasa ‘haduh, bener kata kamu. Cowokku posesif banget! Kan aku juga punya kesenengan lain selain sama dia aja.’ Dan kamu menikmati itu juga. Kan kamu aneh, kan.

3.       Jangan melakukan deep conversation dengannya dalam bentuk apapun. Apalagi kalau kamu melancarkan kesalahan di poin 1 dan 2.
Nggak usah bicarain masalah hati-lah. Deep conversation itu maksudnya pembicaraan tentang perasaan. Tentang hati kalian berdua. Itu rawan sekali buat baper.

4.       Jangan bikin dia baper dengan curhatan-curhatanmu. Jangan libatkan dia di curhatanmu. Boleh tanya pendapat, tapi jangan sampe kamu tanya, ‘kalau kamu jadi aku gimana?’ Karena kalian beda. Kamu cowok. Dia cewek.

5.       Waktu dia lagi kecapekan, kelaperan karena bela-belain nonton bareng kamu, dan dia ketiduran sambil duduk, jangan liatin matanya. Jangan.
Yaa meskipun kamu mungkin cuma iseng, jangan sampe dia tau kamu ngeliatin matanya dalam waktu yang lama. Itu bikin dia sadar. Bikin dia berani mengakui pada hatinya kalau dia baper sama kamu. Anjrit, kenapa ngeliatinnya gitu banget? Kenapa gue deg-deg-an sih? Anjrit gue suka sama nih cowok! Kira-kira seperti itulah yang bakal dia pikirkan.


6.       Pas dia putus dengan pacarnya, kamu berusaha menghindar. Oke bagus. Kamu nggak mau jadi pelariannya saja ya? Tapi untuk apa kembali? Bukannya itu PH ya? Lagian harusnya kamu inget, kamu bukan sekedar pelarian.
Kamu mau deny kalau kamu nggak ada sangkut pautnya? Hei kamu sendiri yang setuju kalau mantan dia keterlaluan posesif. Dan kamu pun sudah berhasil memprovokasi dia untuk bilang ke mantannya bahwa mantannya tidak berhak untuk menghalangi kesenangan dia saat bergaul dengan kamu. #bergaul #halah

7.       Jangan seenaknya bicarain masa lalu dan masa depan sama dia.
Ini. Apalagi kalau dia udah berani putusin pacarnya demi kamu. Dulunya kamu pernah ini, pernah itu. Ini semacam tahap getting know each other gitu. Itu termasuk salah satu tahapan PDKT, sih. Nanti kamu ke depannya mau gini, mau gitu. Kamu malah semacam ‘mengundang’ dia buat ikut merencanakan itu. Kalau rencana kamu bagus, banyak kesamaan sama rencana longlife-nya dia, wah. Dia jadi berbinar-binar. Mupeng. Dia pasti semakin berharap sama kamu. Nah, lo.

8.       Jangan seenaknya kenal-kenalin dia ke semua keluargamu lah.
Hindarilah mengajaknya pergi ke rumahmu, bukan malah mengajaknya. Apalagi kalau umur kalian udah umur-umurnya cari pasangan serius. Wah. Baper tingkat tinggi ntar dia. Lagi, kalau ternyata saat dia datang ke rumahmu, keluargamu ternyata mengungkit-ungkit kalau kamu sering ceritain dia ke mereka. Semacam belum kenalan udah kenal duluan. Tau namanya duluan, tau tempat tinggalnya duluan. Apa itu namanya nggak ada apa-apa? Kan kamu aneh, kan.

9.       Waduh, kamu nyadar kalau udah kasih sinyal yang salah. Kamu mau sok-sok menghindar?
Ah percuma. Terlanjur. Kamu menghindar namanya juga tetep PHP. Sebaiknya kamu perjelas perasaanmu ke dia. Karena sudah terlanjur. Misalnya terima request dia di fb berbulan-bulan sebelumnya yang meminta kamu jadi ‘family member as brother’ gitu. Kakak-adek zone. #eaaaa
Tapi dengan begitu sebenernya masalahnya beres, lho.

10.   Eits, yang ekstrim nih. Jangan seenaknya bilang kalau dia teman kamu yang spesial. Apalagi sampe bilang kamu mau kalo seandainya nanti menikah sama dia. Heeeeiiiii. Ini pemberian harapan bukan seh? Heeeeeiiiii. Perlu dipencet berapa kali belnya supaya kamu sadar kalau kamu sudah melakukan kesalahan besar?


11.   Jangan seenaknya bilang ‘lagian mana buktinya kalau aku PHP sama kamu? Memangnya kembaran kamu tau darimana kalau aku PHP sama kamu?’ Itu KODE bukan sih? Itu terjemahannya bisa macem-macem. Bisa juga diterjemahin gini, “OKE. TUNGGU AKU.”

12.   Jangan mainin cewek yang bodoh kayak dia. Nggak seru. Mainin-lah cewek yang pinter. Yang ngerti kalau kamu itu cuma PHP dari awal.

13.   Kalau nggak terima dibilang PHP, oke setidaknya buktikan kalau kamu tidak PHP.
Bukan malah bilang, ‘Aku masih gini-gini aja ke kamu. Masih sama seperti dulu. Kamu aja yang baper, bukan salahku.’ Wow. Such a jerk, right?

Nah, ada yang mau kamu tambahin?

Perasaan tidak sesederhana itu, lho. Tapi juga tidak serumit itu. Kalau kamu beneran paham cara menyikapinya, seharusnya kejadian kayak gini nggak bakal ada. Cewek yang lagi jatuh cinta, senengnya dibawa kemana-mana. Dibawa makan, dibawa tidur, dibawa kerja, dibawa kuliah, dibawa mimpi, dibawa ngapa-ngapain (ngapain?). Tapi jika dia (mungkin) dewasa juga dalam menyikapi kamu yang ternyata PHP, dia akan bersyukur. Seenggaknya dia tahu sebenarnya kamu cuma PHP sekarang. Nggak, dia nggak bakal jauhin kamu. Dia bersyukur kok, udah kenal kamu. Kamu baik. Kamu bisa tuntun dia ke arah yang baik selama ini. Dia maafin kamu meskipun kamu nggak ngerasa salah. Dia sadar kalau dia sendiri juga salah. Salah mengartikan. #cieeee baper.

2 komentar:

  1. well, yg namanya cewek emg kebanyakan gampang baper dan yg namanya cowok kebanyakan suka bikin baper. so, waktu uda ngrasa agak baper mgkn intensitasnya dikurang2in buat ngobrol2 sama si cowok. kalo cowoknya ga php sih bakal ngejar kamu sampe ke ujung dunia..hueeheheh.. stay strong girl!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo terlanjur nyaman, itu yang bikin berat kak!! Huahahaha huahahaha *nangis darah*

      Hapus

Kasih masukan aja gak papa. Tambahin pendapat juga gak papa. Kalo ada pendapat lain sampein aja. Kritik aja juga gak papa. Terserah mau nulis apa deh, biar rame. Oke? *peluk cium dari header*