“Haaaaah! PeHaPeeee!”
Iya. Siapa sih yang nggak sebel di-PHP-in? Udah lama-lama nunggu, main
ati, makan ati, seneng, galau gak jelas beberapa lama, ternyata...
Emang PHP itu apaan sih, Ep?
Saya jelasin dulu ya, buat yang masih belum ngeh PHP itu apa. PHP itu singkatan dari Pemberian Harapan Palsu. Iya maksudnya kamu kasih sinyal-sinyal random ke dia. Kalau diibaratin
perempatan lampu merah, yang nyala lampu ijo yang ke-ijo-ijo-an. Kamu nggak
sadar sudah ngelakuin ‘Pemberian Harapan’ karena kamu memperlakukan semua cewek
dengan sama, misalnya. Dia udah terlanjur baper, eh belakangan dia tahu
ternyata kamu baik ke semua orang. Kan PHP. Plis, minimal kamu sebagai cowok ketahuilah
rambu-rambunya, Guys. Mulai dari awal yak...
1. Kalau posisinya dia lagi punya pacar,
jangan seenaknya mengatakan bahwa kamu yang lebih penting dari pacarnya sebagai
teman. Jangan seenaknya bilang kalau kamu yang lebih bisa bikin dia seneng
dibanding pacarnya.
Kalau pacarnya dari awal sudah
tidak merasa nyaman dengan kehadiranmu (sebagai temannya), jangan berusaha
mempertahankan posisimu, deh. Kamu harusnya juga sadar bahwa rasamu pada dia yang platonik itu
mungkin (mungkin) tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan rasa yang dipunyai pacarnya. Kamu juga mungkin nggak tahu hal-hal heroik
apa yang sudah pernah dilakukan oleh si pacar sama dia. Apalagi kalau kamu jago
ngomong, provokator yang baik. Wah, dia yang cuma cewek biasa, meskipun awalnya
hanya menganggapmu sebagai teman/kakak/sahabat saja, bisa baper lho. Dia berhasil
diyakinkan oleh kamu bahwa kamu adalah aset yang perlu dipertahankan untuk
kebahagiaannya. Padahal kalau udah nikah masing-masing nanti, kamu juga pasti
menghilang dari hidupnya, kan? Kan kamu aneh, kan.
2.
Oke,
dia setuju dengan opinimu pada poin satu, tapi jangan seenaknya menerima setiap
ajakan dia buat nongkrong bareng. Inget, dia punya pacar.
Bisa aja dia terprovokasi oleh
kalimatmu di poin satu tadi. Dia mulai berani menentang pacarnya yang mulai
terang-terangan buat ngelarang dia main sama kamu. Karena dia sudah berhasil
kamu provokasi, dia jadi semakin merasa ‘haduh, bener kata kamu. Cowokku
posesif banget! Kan aku juga punya kesenengan lain selain sama dia aja.’ Dan
kamu menikmati itu juga. Kan kamu aneh, kan.
3.
Jangan
melakukan deep conversation dengannya
dalam bentuk apapun. Apalagi kalau kamu melancarkan kesalahan di poin 1 dan 2.
Nggak usah bicarain masalah
hati-lah. Deep conversation itu
maksudnya pembicaraan tentang perasaan. Tentang hati kalian berdua. Itu rawan
sekali buat baper.
4.
Jangan
bikin dia baper dengan curhatan-curhatanmu. Jangan libatkan dia di curhatanmu. Boleh
tanya pendapat, tapi jangan sampe kamu tanya, ‘kalau kamu jadi aku gimana?’
Karena kalian beda. Kamu cowok. Dia cewek.
5.
Waktu
dia lagi kecapekan, kelaperan karena bela-belain nonton bareng kamu, dan dia
ketiduran sambil duduk, jangan liatin matanya. Jangan.
Yaa meskipun kamu mungkin cuma iseng,
jangan sampe dia tau kamu ngeliatin matanya dalam waktu yang lama. Itu bikin
dia sadar. Bikin dia berani mengakui pada hatinya kalau dia baper sama kamu. Anjrit, kenapa ngeliatinnya gitu banget?
Kenapa gue deg-deg-an sih? Anjrit gue suka sama nih cowok! Kira-kira
seperti itulah yang bakal dia pikirkan.
6.
Pas
dia putus dengan pacarnya, kamu berusaha menghindar. Oke bagus. Kamu nggak mau
jadi pelariannya saja ya? Tapi untuk apa kembali? Bukannya itu PH ya? Lagian
harusnya kamu inget, kamu bukan sekedar
pelarian.
Kamu mau deny kalau kamu nggak ada sangkut pautnya? Hei kamu sendiri yang
setuju kalau mantan dia keterlaluan posesif. Dan kamu pun sudah berhasil
memprovokasi dia untuk bilang ke mantannya bahwa mantannya tidak berhak untuk
menghalangi kesenangan dia saat bergaul dengan kamu. #bergaul #halah
7.
Jangan
seenaknya bicarain masa lalu dan masa depan sama dia.
Ini. Apalagi kalau dia udah
berani putusin pacarnya demi kamu. Dulunya kamu pernah ini, pernah itu. Ini
semacam tahap getting know each other gitu.
Itu termasuk salah satu tahapan PDKT, sih. Nanti kamu ke depannya mau gini, mau
gitu. Kamu malah semacam ‘mengundang’ dia buat ikut merencanakan itu. Kalau
rencana kamu bagus, banyak kesamaan sama rencana longlife-nya dia, wah. Dia jadi berbinar-binar. Mupeng. Dia pasti
semakin berharap sama kamu. Nah, lo.
8.
Jangan
seenaknya kenal-kenalin dia ke semua keluargamu lah.
Hindarilah mengajaknya pergi ke
rumahmu, bukan malah mengajaknya. Apalagi kalau umur kalian udah umur-umurnya
cari pasangan serius. Wah. Baper tingkat tinggi ntar dia. Lagi, kalau ternyata
saat dia datang ke rumahmu, keluargamu ternyata mengungkit-ungkit kalau kamu
sering ceritain dia ke mereka. Semacam belum kenalan udah kenal duluan. Tau
namanya duluan, tau tempat tinggalnya duluan. Apa itu namanya nggak ada
apa-apa? Kan kamu aneh, kan.
9.
Waduh,
kamu nyadar kalau udah kasih sinyal yang salah. Kamu mau sok-sok menghindar?
Ah percuma. Terlanjur. Kamu
menghindar namanya juga tetep PHP. Sebaiknya kamu perjelas perasaanmu ke dia.
Karena sudah terlanjur. Misalnya terima request
dia di fb berbulan-bulan sebelumnya yang meminta kamu jadi ‘family member as brother’ gitu.
Kakak-adek zone. #eaaaa
Tapi dengan begitu sebenernya
masalahnya beres, lho.
10.
Eits,
yang ekstrim nih. Jangan seenaknya bilang kalau dia teman kamu yang spesial.
Apalagi sampe bilang kamu mau kalo seandainya nanti menikah sama dia.
Heeeeiiiii. Ini pemberian harapan bukan seh? Heeeeeiiiii. Perlu dipencet berapa
kali belnya supaya kamu sadar kalau kamu sudah melakukan kesalahan besar?
11.
Jangan
seenaknya bilang ‘lagian mana buktinya kalau aku PHP sama kamu? Memangnya kembaran
kamu tau darimana kalau aku PHP sama kamu?’ Itu KODE bukan sih? Itu
terjemahannya bisa macem-macem. Bisa juga diterjemahin gini, “OKE. TUNGGU AKU.”
12.
Jangan
mainin cewek yang bodoh kayak dia. Nggak seru. Mainin-lah cewek yang pinter.
Yang ngerti kalau kamu itu cuma PHP dari awal.
13.
Kalau
nggak terima dibilang PHP, oke setidaknya buktikan kalau kamu tidak PHP.
Bukan malah bilang, ‘Aku masih
gini-gini aja ke kamu. Masih sama seperti dulu. Kamu aja yang baper, bukan
salahku.’ Wow. Such a jerk, right?
Nah, ada yang mau kamu tambahin?
Perasaan tidak sesederhana itu, lho. Tapi juga tidak serumit itu.
Kalau kamu beneran paham cara menyikapinya, seharusnya kejadian kayak gini
nggak bakal ada. Cewek yang lagi jatuh cinta, senengnya dibawa kemana-mana.
Dibawa makan, dibawa tidur, dibawa kerja, dibawa kuliah, dibawa mimpi, dibawa
ngapa-ngapain (ngapain?). Tapi jika dia (mungkin) dewasa juga dalam menyikapi
kamu yang ternyata PHP, dia akan bersyukur. Seenggaknya dia tahu sebenarnya
kamu cuma PHP sekarang. Nggak, dia nggak bakal jauhin kamu. Dia bersyukur kok,
udah kenal kamu. Kamu baik. Kamu bisa tuntun dia ke arah yang baik selama ini.
Dia maafin kamu meskipun kamu nggak ngerasa salah. Dia sadar kalau dia sendiri
juga salah. Salah mengartikan. #cieeee baper.
well, yg namanya cewek emg kebanyakan gampang baper dan yg namanya cowok kebanyakan suka bikin baper. so, waktu uda ngrasa agak baper mgkn intensitasnya dikurang2in buat ngobrol2 sama si cowok. kalo cowoknya ga php sih bakal ngejar kamu sampe ke ujung dunia..hueeheheh.. stay strong girl!!
BalasHapusKalo terlanjur nyaman, itu yang bikin berat kak!! Huahahaha huahahaha *nangis darah*
Hapus