Kamis, 26 November 2015

10 Tahun Vakum, Menari Lagi

Happy readers, halo~

Beberapa minggu lalu saya dan kembaran asik ngobrol tentang topik 'orang keren'. Iya. Orang keren. Tentang bagaimana sih definisi orang keren menurut kita. Dan ternyata kami sampai pada satu kesimpulan, "Orang keren itu adalah orang yang sibuk bekerja sesuai dengan passion-nya. Dan di tengah kesibukan itu, dia masih sempat untuk disibukkan lagi dengan hobi-hobi-nya."

Nggak ada frase kalo keren itu harus 'punya banyak'. Punya duit banyak, hp banyak, baju banyak, dll. Orang yg keren itu menurut kami adalah mereka yang menikmati hidupnya sesuai dengan yang mereka inginkan. Yang inginnya nggak muluk juga tentunya.

Senin, 23 November 2015

Mawar yang Mekar di Tegarnya Karang

Hey, happy readers!

Selamat pagi. Mungkin kalian membaca postingan ini bisa siang, sore, malam, tapi sekarang masih pagi saat saya menulisnya. 

Mau bahas apa, Ep?

Gini.. Beberapa minggu yang lalu saya dapet pinjeman novel. Novelnya siapa lagi kalo bukan novelnya Tere Liye. Iya, setaun terakhir memang saya suka baca novel-novel karyanya. Padahal dulu sama sekali tidak tertarik gara-gara novelnya yang "Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin", yang dibaca sama kembaran saya. Katanya ceritanya khayal. Jadi nggak tertarik sama novel dia yg lainnya (maaf, bang Tere :*). Novel yang saya pinjem dari teman kerja saya itu berjudul "Sunset Bersama Rosie". Sudah lama ingin membacanya karena menemukan beberapa quote ajaib di fanpage facebooknya. Tapi apa yang saya rasakan saat sampai di halaman terakhir? Rasanya pengen banting novel itu! Dan tidak jadi saya banting, karena sadar cuma pinjeman.


Jadi akan saya ceritakan sedikit pengalaman saya membacanya. Membaca juga pengalaman, lho.

Jumat, 20 November 2015

Tanggal Doang Pake Diinget Segala

Hey. Apa kabar?

Dua kalimat pendek itu sering mampir di kepala saya. Mampir saja, belum tersampaikan secara langsung. Jadi saya tanya, apa kabar kalian? Saya baik. << Pembukaannya aneh ya.

Tadi saya bangun pagi-pagi. Nggak spesial sih, karena tiap hari memang harus bangun pagi. Saya pencet tombol pembuka kunci hp untuk melihat jam. 02.51 am. Kepagian. 20 November 2015. Hmm. 20 November? Ada apa ya? Kok sepertinya ada sesuatu. Ingat ini malam Jum’at, nggak jadi keluar buat ambil wudu. <penakut musiman kalo malam Jum’at aja). Nunggu alarm subuh aja, tidur lagi.

Beberapa jam kemudian saya bangun. Rutinitas yang sama. Ambil hp, menyalakan untuk melihat jam. 04.45 am. Kesiangan. 20 November 2015. Hmm. Ternyata tahun lalu ada konser yang saya lewatkan di Malang. Astaga :3 Kenapa hal yang nggak terlalu penting seperti ini pun bisa inget. Padahal jelas-jelas saya nggak datang di acara itu. Masih baru ‘pingin dateng’. Heran. Aneh. Kadang otak perempuan benar-benar tidak rasional dalam mengingat urusan kalender.

Rabu, 11 November 2015

Kapan Hujan?

Hujan. Ya, aku suka hujan.
God, who doesn't?
Siapa yang nggak suka hujan?

Hujan itu lucu. Hujan itu membasahi. Yang kering tiba-tiba jadi basah. Jadi segar. Dingin. Menyejukkan. Saat kita sedang merasa kelelahan, tidak tahu lagi apa yang harus diperbuat dengan masalah-masalah yang muncul, tiba-tiba datang hujan. Memang bikin mellow sesaat. Tapi sensasi saat titik-titik air menerpa wajah, itu yang menyenangkan. Titik air yang datang dari langit itu menyentuh kulitmu. Kemudian mengalir ke bawah. Menuju ke bumi lagi. Lihat. Air pun tahu asalnya. Dia berasal dari bumi. Menguap naik, dan kembali ke bumi lagi. Itu lucu sekali. Ironi dengan kita yang kadang ingin pergi ke langit dan tak kembali lagi ke bumi.


Kalau dari kutipan yang saya baca, semua orang pasti punya kenangan dengan hujan. Entah itu kenangan baik atau mellow.

Kok baik atau mellow, Ep? Baik kan pasangannya buruk.

Selasa, 03 November 2015

Maaf Lagi Galau

Hai happy readers. Lagi happy?

Jujur. Akhir-akhir ini saya lebih banyak galaunya daripada happynya. Hehehe.

Sebenernya nggak baik memang. Untuk apa galau? Galau lagi, galau lagi. Padahal banyak hal-hal kecil di sekitar kita yang patut buat disyukuri. Nggak perlu cari hal besar. Bisa bernafas saja sudah merupakan kebahagiaan. Bisa makan. Bisa minum. Bisa boker. #ups

Galau apa sih, Ep?

Galau mikirin masa depan. Sebenernya terlalu banyak berfantasi tentang masa depan, jadi lupa buat bersabar, mungkin. Kyai saya tadi siang menyampaikan ini saat rapat. Berfantasi yang baik itu berguna. Apalagi berfantasi tentang yang baik-baik di masa depan. Jadi sebenarnya apa yang saya galaukan itu nggak papa, kan?