Hey. Apa kabar?
Dua kalimat pendek itu sering mampir di kepala
saya. Mampir saja, belum tersampaikan secara langsung. Jadi saya tanya, apa
kabar kalian? Saya baik. << Pembukaannya aneh ya.
Tadi saya bangun pagi-pagi. Nggak spesial sih,
karena tiap hari memang harus bangun pagi. Saya pencet tombol pembuka kunci hp
untuk melihat jam. 02.51 am. Kepagian. 20 November 2015. Hmm. 20 November? Ada
apa ya? Kok sepertinya ada sesuatu. Ingat ini malam Jum’at, nggak jadi keluar
buat ambil wudu. <penakut musiman kalo malam Jum’at aja). Nunggu alarm subuh
aja, tidur lagi.
Beberapa jam kemudian saya bangun. Rutinitas yang
sama. Ambil hp, menyalakan untuk melihat jam. 04.45 am. Kesiangan. 20 November
2015. Hmm. Ternyata tahun lalu ada konser yang saya lewatkan di Malang. Astaga
:3 Kenapa hal yang nggak terlalu penting seperti ini pun bisa inget. Padahal
jelas-jelas saya nggak datang di acara itu. Masih baru ‘pingin dateng’. Heran.
Aneh. Kadang otak perempuan benar-benar tidak rasional dalam mengingat urusan
kalender.
Kalian para laki-laki (kalo yang baca laki-laki),
mungkin tidak tahu (ini diskrim banget). Kadang perempuan bisa mengingat
tanggal-tanggal di luar kepala. Tanggal di hari yang di dalamnya terukir
kenangan yang dia anggap baik dan yang dia anggap buruk. Kalau di film Inside Out, itu semacam “core memory”-nya.
Memori yang menentukan kepribadian dan pola pikir seseorang. Semua orang juga
pasti punya, sih, kenangan/memori
inti. Tapi cewek, juga kadang mengingat se-tanggal-tanggal-nya. Se-jam-jam-nya
juga, tanpa harus memerintah otak untuk mengingatnya. Mereka hanya mengingat
begitu saja. Spontan.
“Eh, Yang. Tau nggak, bulan lalu kita first date,
loh.”
“Yang, taun lalu kan kita pergi ke luar kota
bareng. Masak kamu nggak inget?”
“Happy anniversary ya, Yang. Gak papa sih, kalo
kamu lupa.”
Yang kayak gitu-gitu deh, yang sering dijadiin
bahan lawakan di sosmed, meme-meme, film-film, sinetron-sinetron, etc. Aneh.
Saya dulu nggak suka. Seriusan. Saya nggak
mengingat tanggal-tanggal penting yang menyangkut hubungan saya dengan
pasangan. Ehm! Ngomongin yang dulu-dulu nggak papa ya? Bebas kan ini juga blog
saya :3
Jadi saya dulunya pernah punya pacar (buat yang
belum baca blog saya dari awal, saya ulangi, saya pernah punya pacar). Hubungan
kami terbilang lumayan langgeng. Sudah lewat 50 bulanan lah (lupa). Selama itu,
memang banyak memori yang tertulis, banyak memori yang terbuat, ter-create, tersimpan. Baik itu core memori atau memori
yang biasa-biasa saja. Ada. Apa saya juga mengingat tanggal-tanggalnya? Tidak.
Serius. Saya dan dia (yang lalu), yang kadang merayakan anniversary yang bikin
temen-temen lain ngiri itu pun, sebenarnya kami juga tidak yakin. Tidak yakin
anniversary kami sebenarnya tanggal 16 atau 17 Februari. Saya pikir tidak
apa-apa. Saya tidak tahu tanggal kami pertama ini, pertama itu (halah). Memang
untuk apa mengingat-ingat semua tanggal. Itu cuma kerjaan remaja yang lagi
cinta monyet saja, begitu pikir saya waktu itu.
Kami LDR. Long Distance Relationship. Pacaran jarak
jauh. Ketemu juga gak mesti-selalu sebulan sekali. Apa mungkin seharusnya jika
pertemuan-pertemuan kami itu penting,
akan masuk ke core memori dan saya akan mengingat tanggalnya? Mungkin
seharusnya begitu. Tapi tak satupun tanggal yang saya ingat. Hanya satu yang
saya ingat. Waktu kami melakukan perjalanan ke Bromo, 12 Oktober 2012.
(Hayoooo, 12 apa 13!) Kan, lupa kan. Tanggal jadian aja gak yakin, mau nginget-nginget
yang gak penting2 gitu? Ah lewat.
Apa mau dikata, sekarang saya sudah tak bersamanya
lagi. Dan ada satu cowok yang bikin saya berhasil mengingat tanggal. Kalender
memori di tahun 2014 saya penuh. Aneh sekali! Kejadian-kejadian yang tidak terlalu
penting, tercatat se-tanggal-tanggal-nya dan se-jam-jam-nya di ingatan saya.
Tanggal saya mulai berhubungan lagi (sempet renggang beberapa tahun), tanggal
saya nungguin dia hujan-hujan (baca postingan Kapan Hujan?), tanggal dia ambil
data penelitian skripsi, tanggal saya ujian skripsi (ini penting), tanggal dia
ujian skripsi, dan tanggal-tanggal lain selama beberapa bulan kami bertemu
sebulan sekali! Aneh!!!
Cara kerja otak It’s gonna be like this each time you’re
looking at the calendar, “lho, taun lalu kan kita ....” “wah padahal taun
lalu kita ....” kan kampret. Ups.
saya jadi aneh. Menurut kalian
apakah ini sesuatu yang menyenangkan? Terbayang-bayang oleh tanggal-tanggal?
Perasaan apa? Yang bikin jadi kayak gini? Cinta monyet?
Apa mungkin benar saya masih 17 tahun? Atau jangan-jangan dulu TK-nya saya juga
akselerasi? Masuk TK dari umur 1 taun? Hmmm.. Apa benar pepatah “cinta sejati
itu berbeda”? Saya tidak pernah seperti ini. Tapi kenapa sekarang jadi seperti
ini? Apa-apaan ini?! *heboh sendiri* *jait perasaan*
Mungkin terlalu dini menyebut perasaan ini cinta.
Karena ngetik ‘cinta’ saja udah bikin saya mual, mules, pengen muntah. Perasaan
yang seperti ini saja, yang cuma begini saja, sudah berani dibilang cinta?
Tidak mungkin. Cinta itu lebih tinggi kastanya. *ngomong cinta lagi* Seperti
yang dilakukan ibu ke bapak, bapak ke ibu, mereka ke saya. Cinta itu perbuatan
yang dirumuskan dalam fungsi waktu #eaaaa. Bukan sekedar mengingat tanggal di
luar kepala sudah boleh bilang demikian (nailed it!). Terus ini apa?
Rasanya aneh. Kadang senyum-senyum sendiri. Kadang galau-galau
sendiri. Gegana. Ini sudah di penghujung 2015. Memang ada beberapa tanggal yang
tercatat. Seperti pada saat dia menyatakan perasaan terjujurnya pada saya, 16
Mei. Sekitar jam 10-11 malam. Ini apa-apaan kenapa bisa inget sampe segitu. Saya
juga ingat waktu saya bertemu dengan dia besoknya buat pinjem buku pake tampang
malu-malu. Aih. Perut saya jadi nggak enak gini. Dan ada beberapa tanggal
lainnya yang nggak perlu saya ceritain. Bocor sana-bocor sini. Tau kan, maksud
saya?
Jadi untuk cowok-cowok (oke laki-laki), jangan suka heran atau sebel kalau cewek kalian bisa mengingat semua tanggal-tanggal itu. Itu udah dari sononya. Saya saja heran kenapa saya bisa inget. Sabar-sabarin aja, bilang aja kalo pikiran kalian berbeda. Buat cewek-cewek juga menurut saya nggak perlu-lah nyuruh/nuntut cowok buat inget semuanya tentang kalian. Kalau dia menganggap memori itu penting, dia pasti mengingat memori itu. Meskipun tidak sampai mengingat tanggalnya juga. (mungkin sih, mikir positif aja deh yaa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kasih masukan aja gak papa. Tambahin pendapat juga gak papa. Kalo ada pendapat lain sampein aja. Kritik aja juga gak papa. Terserah mau nulis apa deh, biar rame. Oke? *peluk cium dari header*