Sabtu, 30 Januari 2016

Seriusan.... Lagi Apa?

Hei, lagi apa?
 
Sering banget kita baca kalimat itu di aplikasi chatting yang bertebaran. Jujur, saya termasuk dari segelintir manusia yang nggak suka ditanya pertanyaan itu. Kok bisa nggak suka? Enggak suka aja. Hmmmm.. Bukan gitu juga mungkin ya.

Jujur, saya sudah terlalu banyak mendapat pertanyaan semacam itu. Lagi apa? Lagi ngapain? Ngapain sekarang? Terus sekarang lagi apa? Kamu dimana? Dengan siapa? Sedang berbuat apa? (hayooo baca sambil nyanyi) Iya itu dulu pas saya masih punya pacar yang posesif. Dan pengalaman itu juga yang mungkin bikin saya skeptis sama pertanyaan serupa yang muncul di notif wa, bbm, line, messenger, dll. Dan kemudian saya melakukan survey sama setiap orang-orang nanyain saya ‘lagi apa?’ Kenapa sih, kok kepo banget sama hidup saya? Mau ngapain kek, kan terserah saya. Jadi alasan mereka di antaranya adalah:

Sabtu, 23 Januari 2016

Hujan Sunny

Di Lumajang sedang musim hujan. Tapi hujan yang turun nggak sederas tahun-tahun lalu. Hujan tahun ini hujan php. Iya, hujan-enggak-hujan-enggak. Hujan yang turun pun cuma gerimis kecil-kecil, tapi banyak. Hujan yang kalau turun nggak bikin tanah basah, tapi tetep bikin basah kita yang sengaja berlama-lama di luar ruangan. Mari kita sebut saja fenomena ini “Hujan Sunny”. Hujan gerimis yang kayak di film Cinta Pertama (Sunny) yang diperanin sama BCL dan Ben Joshua. (film favorit pas SMP, nih! :p)

Kamis, 21 Januari 2016

Ngomongin yang Dulu

Ngomongin yang dulu. Iya, yang dulu-dulu. Yang dulu kita sering ketemu. Yang dulu kita selalu ngobrol bareng nggak kenal waktu. Yang dulu selalu nyempetin buat nelfon buat tanya ini-itu.
Kadang kangen sih, sama yang dulu. Sama kita yang dulu. Yang becandanya gak pake malu-malu. Yang ketawa bareng-bareng di lab padahal habis mecahin sesuatu. Yang kalo lagi susah kita saling bantu. Ya mungkin bukan bener2 bantu, minimal bikin hati jadi enggak terlalu sendu. Selalu mencoba kasih pandangan atau solusi begini-begitu. Dan kondisi dulu nggak pernah sebegini kaku.

Aku tahu. Mungkin kamu bukan kamu yang dulu. Setiap orang pasti berubah dan itu semua cuma masa lalu. Aku pun tahu. Berubah jadi lebih baik itu perlu. Meninggalkan yang buruk pun begitu. Tapi saat aku rasa kamu mulai menjaga jarak denganku. Aku mulai berpikir bahwa aku tidak terlalu baik bagimu. Apakah benar begitu?

Sebenarnya aku siapamu? Yang aku tahu aku adalah temanmu. Aku tahu temanmu tidak cuma aku. Dan kamu juga temanku. Aku merasa (atau memaksakan diri) seperti itu hingga saat kau ungkapkan perasaanmu. Tapi sekarang bukan saat yang tepat untuk menyatakan komitmen denganku. Aku tidak tahu. Apakah kita berubah hanya karena hal itu.

Yang perlu kamu tahu, mungkin kamu tidak bisa mengatakan kepada wanita tentang perasaanmu yang seperti itu. Karena tidak akan sama lagi perasaanku sebagai temanmu. Jika aku meng-iya-kanmu, atau perasaanku sama denganmu, akan muncul naluri kewanitaanku. Yang mungkin kamu rasakan adalah aku mulai mengekangmu. Tidak memberikan kebebasan padamu. Padahal aku hanya temanmu. Tapi ingat, kamu sudah mengatakan padaku tentang perasaanmu. Itu mungkin secara tidak sengaja adalah caraku membalas apa yang telah kau katakan kepadaku.

Kalau aku tidak meng-iya-kanmu, atau perasaanku tidak sama denganmu, pertemanan kita juga tidak mungkin sama lagi dengan yang dulu. Aku akan mulai menjauh. Karena mungkin risih dengan keberadaanmu. Iya, ini memang jalan buntu.

Lalu kenapa seperti itu? Kalau kamu masih sama dengan yang dulu, tidak mungkin aku merindukan kita di masa itu.

(ditulis Bulan Agustus 2015)

Sabtu, 16 Januari 2016

Bapak Berrompi Hijau Itu

Sore itu saya baru selesai mengajar di bimbel tempat saya bekerja. Waktu menunjukkan pukul 17.40 ketika itu, saya mengemudikan motor saya untuk mampir sebentar di Ind*maret sebelah kantor. Dua hari setelah itu, saya akan melakukan perjalanan ke kota Jogja sendirian. Jadi saya pikir perlu-lah saya belanja sedikit untuk jaga-jaga camilan dan obat yang mungkin saya perlukan untuk ke Jogja. Saya belanja pada hari itu karena besoknya saya mempunyai jadwal mengajar yang padat, dari pagi sampai sore hari. Sehingga saya sempatkan hari itu untuk belanja keperluan saya sepulang kerja.

Saya masuk ke dalam mini market tersebut dan mengambil beberapa jajanan (iya, memang suka jajan), satu botol fresh tea apel, vitacimin, dan satu botol UC1000 rasa lemon. Setelah mengambil beberapa belanjaan lainnya, saya melangkah ke kasir. Ada dua orang di antrian kasir tersebut. Dan seperti biasa, antriannya nggak jelas. Sebenernya di indom*ret ini antriannya ke arah mana? Tegak lurus sama meja kasir atau sejajar? Saya sudah pernah menegur kasir indomaret beberapa minggu yang lalu, karena nggak jelas gini. Waktu itu sedang ramai, antrian saya diserobot terus. Kasirnya diem-diem aja. Akhirnya saya tegur untuk lain kali mengarahkan pembeli dalam mengantri.

Dan lagi-lagi sekarang antriannya juga nggak jelas, meskipun cuma ada dua orang, tapi cukup menyulitkan saya mau berdiri buat ngantri di sebelah mana dari mereka. Saya berdiri kebingungan di belakang perempuan yang belanja bulanan dan bapak paruh baya yang memakai rompi hijau neon seperti petugas parkir. Dan saat saya hendak membuka mulut buat tanya sama mbak kasirnya, tiba-tiba bapak berrompi hijau tersebut menoleh ke arah saya sambil tersenyum. Beliau tersenyum hangat sekali, agak mendongak, karena sepertinya saya lebih tinggi daripada beliau, mengingatkan saya pada almarhum pakdhe saya.

Main-main Ke Festival Of Light, Kaliurang

Festival of Light adalah sebuah acara yang diselenggarakan di Gardu Pandang, Kaliurang pada tanggal 12 Desember 2015 sampai dengan 31 Januari 2016. Kegiatan ini di antaranya berisi Festival Lampion bertajuk Jurrasic Lantern, Festival Kuliner, Magic Contest, Live Music, Pesta Kembang Api, Pawai Budaya, Festival Penjor, dan lampiron dari rumah-rumah warga kaliurang yang dapat dinikmati dari pukul 16.00 sampai dengan 23.00 di Gardu Pandang. Hanya dengan retribusi Rp15.000,00 (weekday) dan Rp20.000,00 (weekend), momen spesial menonton keindahan lampion dan rangkaian acara lainnya dapat dinikmati bersama orang-orang terdekat. (sumber: @ayodolan)


Nah, udah dapet gambaran dari acara ini? Baiklah. Karena minggu lalu (9/1) saya sudah berhasil sampe sana sendiri, saya ingin berbagi sedikit cerita saat saya jalan-jalan di Festival of Light tersebut. Boleh?

Jumat, 15 Januari 2016

How To (...)

“Pak, rokoknya mbok ya dikurangin, Pak. Kesehatannya, lho,” saya menatap sekilas ke arah Bapak. Bapak yang saya bilangin, masih santai menghisap rokoknya. Sambil tetap memandang ke depan. Pagi itu kami duduk-duduk di teras. Kembaran saya duduk di kursi sebelah Bapak, sedangkan saya duduk di lantai, bersandar pada tiang besi bercat hijau, sambil asyik motongin kuku. Kebiasaan merokok Bapak kami memang bisa dibilang parah. Dalam satu hari beliau bisa menghabiskan lebih dari 2 kotak rokok Su**a, termasuk merk rokok untuk perokok berat (katanya sih).

Hening sesaat. Kami tahu Bapak sangat tidak suka ketika kami menyinggung bahasan ini. Jika sudah begini, kadang Bapak yang sedang menikmati hangat dan sepetnya rokok, langsung pindah tempat menjauh dari kami. Dengan tersenyum kecut, bilang, “Sudah tahu Bapak merokok, kenapa dekat-dekat?”

Tapi tidak untuk pagi itu. Bapak melanjutkan kegiatan merokoknya sebentar. Saya melanjutkan memotong kuku sebentar. Kembaran saya entah duduk sambil ngelamun apa.

“Ini juga sudah dikurangin,” kata Bapak tiba-tiba. Kami berdua langsung menoleh, memperhatikan dengan mata berbinar.

Solo-Traveler Gagal

Mungkin sudah beberapa pembaca yang menunggu postingan saya ini, ya. *pede banget* yang sudah nontonin postingan saya di instagram atau di DP bbm, mungkin udah pada tau kalo saya abis main ke Daerah Istimewa Yogyakarta selama 2 hari. Dan sendirian. Dan temen-temen pada minta oleh-oleh postingan blog. Dan baru sempet nulis tentang itu hari ini. Hehe gomen :)

Rabu, 06 Januari 2016

Duh, Kejatuhan Daun!

Meng’aduh’ karena kejatuhan daun? Apanya, sih? Padahal cuma daun. Apanya yang di-aduh-in?

Jadi begini. Saya cerita dulu, ya. Beberapa waktu lalu saya sedang di luar. Naik motor sendirian. Entah habis ada urusan apa, saya lupa. Tapi yang saya ingat, karena saya lagi nggak buru-buru, saya sempatkan muter-muter jalanan di Kota Lumajang tersayang (nggak pake kata cinta, takutnya cinta-cintaan!). Hobi saya memang gitu, kalo ada waktu kosong. Saya suka mengendarai motor saya dengan kecepatan 40-45 km/jam. Tidak terlalu lambat, tidak terlalu cepat. Pagi itu saya memacu kendaraan sambil menikmati hawa Lumajang yang dingin-dingin gimana gitu karena memang lagi pagi. Sambil menonton aktivitas orang-orang yang sedang bersiap untuk aktivitas hari itu, yang kebetulan saya lagi libur. Sambil menyapa matahari pagi dengan senyum. Sambil menikmati kesendirian di motor juga. Iya-iya! Jomblo. Puas?


Senin, 04 Januari 2016

Antrukan Bodang Sudah Dibuka

Sudah pernah mendengar objek wisata di Kab. Lumajang bernama Antrukan? Sebenarnya objek wisata yang bernama Antrukan yang berarti air terjun tersebut, sudah lama menjadi objek wisata yang bertempat di desa Bodang, kecamatan Padang, kabupaten Lumajang. Namun karena medan yang menuju ke situs kurang memadai, air terjun ini hanya dikunjungi oleh wisatawan lokal atau warga sekitar yang hendak memanfaatkan sungai untuk mandi atau mencuci baju. 
Sebenarnya begini, mungkin warga Bodang terbiasa menyebutnya antrukan karena tidak tahu kalo antrukan itu nama 'lumajang' dari air terjun. Mungkin belum ada nama official buat objek wisata ini, jadi kita sebut saja Antrukan Bodang dulu ya. Sepakat? Sepakat wes....


Minggu, 03 Januari 2016

Otaknya Lagi Gelap Aja!

Langsung saja biar nggak kepanjangan, beberapa hari lalu saya marah sekali. Baru juga ganti tahun. Tapi gini. Emosi. Marah. Seperti semua feeling dan darah direbus sampai mendidih. Bunyi ‘nguuuuuuukkkkkkkkk.......’ kayak mas-mas jualan putu lewat. Kemudian beberapa saat kemudian, saya menyesal. Menyesal sekali. Muenyuesual.


Jumat, 01 Januari 2016

Nyampah

Besar
Atau tidak besar
Kecil
Atau tidak kecil
Gelap
Atau tidak gelap
Terang
Atau tidak terang
Penting
Atau tidak penting
Sampah
Atau bukan sampah

Bukan
Iya
Tidak

Suka
Atau tidak suka
Benci
Atau tidak benci

Benar
Atau tidak benar
Salah
Atau tidak salah

Sudut pandang yang sama
Kadang bisa berbeda
Sudut pandang yang berbeda
Kadang maksudnya juga sama


Apasih.