Jumat, 06 Mei 2016

Saat Ini

Mungkin benar, kita hidup saat ini. Belajar dari pengalaman beribu detik di masa lalu yang terlewati. Bekerja, belajar, bernafas. Tak pernah puas. Sulit merasa impas. Bahwa apa yang kita dapat di masa lalulah yang membentuk diri kita sekarang. Kita menginginkan lebih, dan kadang masih timbul penyesalan.

Masa depan memang tidak bisa dipastikan. Masa depan memang sulit diprediksikan. Saat ini mungkin kita bisa memutuskan. Tapi belum tentu kita bisa memutuskan masa depan. Satu yang tetap ada, harapan.

Harapan untuk tumbuh dan berkembang. Harapan bahwa kita di masa depan pasti lebih baik dari yang sekarang. Apakah kita harus egois tentang ini? Atau apakah kita harus berbagi harapan kepada orang2 yang mungkin kita anggap "penting"?

Mungkin kita pernah menjanjikan kepada seseorang, kepada orang tua, misalnya. Kita akan jadi orang sukses nantinya. Tidak akan membuat mereka kecewa. Yaa mungkin memang mereka sudah sepatutnya berharap seperti itu tentang kita. Lah gimana, wong kita anaknya. Secara langsung dan nggak langsung pun pasti pernah tercetus bahwa kita akan membuat mereka bahagia dengan cara yang diinginkan mereka.

Nah. Saat ini. Kita belum apa-apa. Membahagiakan orang tua saja belum bisa. Apalagi orang "penting" tadi. Haruskah kita egois tentang ini? Menyimpan beribu harapan yang kita untai sendiri? Menghindari kekecewaan yang mungkin datang kalau tidak berhasil kita eksekusi?

"Mungkin tidak saat ini. Mungkin lain kali."

Apakah itu sebuah pernyataan egoisme?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kasih masukan aja gak papa. Tambahin pendapat juga gak papa. Kalo ada pendapat lain sampein aja. Kritik aja juga gak papa. Terserah mau nulis apa deh, biar rame. Oke? *peluk cium dari header*